
Liputan6.com, Jakarta: Para penggemar
penyanyi pop AS Lady Gaga, yang dikenal sebagai 'Little Monster',
menolak untuk tunduk pada ancaman dari kelompok-kelompok ormas, seperti
Front Pembela Islam (FPI), berkaitan dengan rencana konser idola mereka
itu di Jakarta bulan depan. Beberapa penggemarnya pun angkat bicara soal
ancaman FPI tersebut.
Vina, selaku pendiri akun fans base Twitter Lady Gaga di Indonesia, yang sudah memiliki ribuan follower, mengatakan bahwa para penggemar Gaga tidak terpengaruh dengan ancaman FPI karena mereka tahu Gaga tidak akan membatalkan konser meski mendapat ancaman "dari orang-orang berpikiran sempit".
"Orang-orang itu hanya menilai individu dari apa yang dikenakan dan bagaimana penampilannya," kata pelajar 19 tahun itu seperti dikutip The Jakarta Post, baru-baru ini.
Penyanyi sekaligus penulis lagu, yang terkenal dengan gaya berpakaian sensaional itu, dijadwalkan manggung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 3 Juni mendatang. Konsernya ini merupakan serangakaian tur dunia bertajuk "The Born This Way Ball", yang dimulai April hingga Oktober.
Vina menambahkan, aksi protes FPI itu tidak ada kaitannya dengan keartisan Gaga, tetapi mereka sebenarnya menolak "sikap dukungan dan penerimaan Gaga terhadap kaum gay, lesbian, dan transgender." Demikian pernyataan Vina saat menanggapi ancaman FPI untuk mengusir para penggemarnya yang akan menonton konser nanti.
Selain Vina, suara dukungan juga datang dari seorang penggemar bernama Ali (26).
"Gak akan ada yang bisa menghentikan aku untuk bisa menemui ratuku," kata pegawai bank asal Bandung, Jawa Barat. Selain itu, Ali yang memang mengaku seorang gay itu menegaskan bahwa "mencegah Gaga untuk gelar konser di Indonesia itu tidak akan mengubah kaum gay jadi normal".
Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Daerah Jakarta Rikwanto mengatakan bahwa pihaknya akan memverifikasi perizinan konser Gaga dan menambahkan bahwa mereka akan melihat 'reaksi publik' terlebih dahulu mengenai penyanyi 26 tahun itu.
"Kami akan memverifikasi perizinannya, di mana penyanyi itu akan menginap, dan berapa banyak anggota krunya yang ia bawa ke sini," katanya. Menurutnya, pihak promotor Big Daddy juga belum secara resmi mengonfirmasi jadwal konser dengan kepolisian.
Lebih dari 30.000 tiket konser, dengan kisaran harga Rp 465 ribu sampai 2,25 juta sudah terjual habis sejak penjualan tiket dibuka 10 Maret lalu. Menurut promotor, sejauh ini tiketnya sudah terjual hingga 40.000 tiket. Namun, juru bicara Big Daddy menolak berkomentar soal kontroversi perizinan tersebut. (Vin)
Source
No comments:
Post a Comment