Cool Red Transforming Pointer

Pages

Thursday, May 31, 2012

Donnie Wahlberg: Penggemar NKOTB Jakarta Masih Setia



JAKARTA, KOMPAS.com -- Sambutan yang pernah dirasakan salah satu personel boyband AS, New Kids On The Block (NKOTB), Donnie Wahlberg di Jakarta kira-kira 20 tahun lalu tak pernah lepas dari ingatannya. Menurut Wahlberg, tak ada yang berubah dari kegilaan para penggemarnya.

"Ternyata setelah 20 tahun penggemar kami tidak berubah ya. Mereka masih setia," ujar Wahlberg mewakili rekan NKOTB-nya --Joey McIntyre, Jordan Knight, Danny Wood, dan Jonathan Knight-- serta para personel Backstreet Boys (BSB) --Brian Littrell, Nick Carter, A. J. McLean, Howie Dorough, dan Kevin Richardson-- dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2012).

Hanya kondisi kemacetan Jakarta saja yang dianggap Wahlberg semakin menggila. "Macet sekali ya di sini. Ini tidak baik. Tapi, seru lah, kami bisa mengunjungi banyak negara, bisa melihat perubahan di kota-kota," imbuh Wahlberg.

Lain Wahlberg, lain pula dengan Littrell dari BSB, yang mengaku kagum dengan budaya Indonesia. "Senang sekali bisa di sini. Saya baru aja nge-Tweet tentang kalian. Sambutan di sini hangat, budaya di sini beda. Tapi, kita punya cerita yang sama melalui musik. Benar-benar menghargai itu semua," ungkap Littrell.
Source

No Doubt Comeback di Teen Choice Awards 2012


 
 
Jakarta - September mendatang band No Doubt akan merilis album comeback mereka setelah 10 tahun. Aksi pertama Gwen Stefani cs pun bisa dinikmati dalam acara Teen Choice Awards 2012.

Acara tersebut akan digelar pada 22 Juli mendatang. Pelantun hits 'Don't Speak' itu juga berjanji akan membongkar single teranyar mereka dalam malam penghargaan tersebut.

Aksi mereka nantinya akan jadi yang pertama setelah satu setengah tahun berlalu. Mereka pun mengaku sudah sangat tak sabar untuk melewati malam tersebut.

"Saya tak percaya ini akhirnya benar-benar terjadi. Ide memainkan lagu baru kami secara live itu seperti surga di bumi. Tak sabar untuk segera berbagi!" ujar Gwen dilansir Contactmusic, Kamis (31/5/2012).

Setahun belakangan No Doubt memang sibuk menggarap materi album baru mereka. Beberapa judul lagu seperti 'Party-Ready Reggae Blast', 'Steady Down' dan One More Summer' akan jadi calon judul lagu-lagu baru No Doubt.
Source

Tuesday, May 29, 2012

Uki: Jiwa Ariel Masih di Atas Panggung


 
 
Jakarta - Suara Ariel tiba-tiba muncul di sela-sela 'Konser Tanpa Nama' yang dibuat eks Peterpan. Suara tersebut ternyata mengagetkan Uki, Lukman, David dan Reza. Loh kok bisa?

Uki mengaku tidak tahu tentang munculnya suara Ariel di tengah-tengah penampilan mereka. Ia pun seperti masih tidak percaya dengan hal itu.

"Jadi kita sebenarnya kita kaget karena nggak dikasih tahu tentang suara Ariel itu," tutur Uki, usai konser di The Hall, Senayan City, Senayan, Selasa (29/5/2012) malam.

Ukis Cs memang sepertinya memang seperti 'memberi penghormatan' kepada Ariel dalam konser tersebut. Bahkan mereka sengaja menaruh gitar dan stand mic untuk setidaknya memberi kesan kalau Ariel 'hadir' di konser mereka.

"Kita nunjukin meski secara fisik (Ariel) nggak ada tapi tetap jiwanya ada di atas panggung," paparnya.
Source

"Tanpa Nama" memukau walau tanpa Ariel




Jakarta (ANTARA News) - Konser grup band "Tanpa Nama" (eks Peterpan) tetap memukau penonton walau tanpa kehadiran sang vokalis, Ariel.

Konser sekitar satu jam di The Hall Senayan City Jakarta Selasa malam itu membawakan sembilan lagu hits Peterpan yang diaransemen ulang dengan konsep instrumental.  Lagu-lagu itu juga dikemas dalam album "Suara Lainnya" .
David, Uki, Lukman, dan Reza membuka konser dengan "Kaki di Kepala Kepala di Kaki" diiringi Sa'Unine Orkestra.

Ketidakhadiran Ariel sungguh terasa dalam lagu-lagu yang mereka bawakan tetapi kerinduan penonton terhadap sang vokalis diwakilkan dengan suara rekaman dan latar layar wajah sang vokalis.

"Semoga semua menikmati karya kami dari album 'Suara Lainnya'," kata Ariel dalam rekaman.

Penonton pun semakin girang ketika Uki dan kawan-kawan membawakan lagu "Taman Langit" bersama gesekan biola maestro Idris Sardi.

Uki dan kawan-kawannya juga mengiringi Oni Krisnerwinto serta saksofonnya dalam  lagu "Tak Ada yang Abadi".

Konser semakin meriah dengan kehadiran Momo "Geisha" yang membawakan satu lagu berjudul "Cobalah Mengerti".

"Tanpa Nama" malam itu juga menghadirkan instrumen Sunda dalam lagu "Taman Langit".

"Sebenarnya ide album sudah lama. Baru ada momentumnya saat ini," kata Uki kepada penonton. Konser pun ditutup dengan "Bintang di Surga" dan disambut dengan standing applause penonton.
Source

Monday, May 28, 2012

Pegawai Toko Pegadaian Jadi Jawara American Idol



LOS ANGELES, KOMPAS.com — Phillip Phillips menjadi idola baru di ajang American Idol.  Penyanyi berusia 21 tahun ini akhirnya dinobatkan sebagai pemenang ajang kontes American Idol musim 11, setelah menyisihkan penyanyi balada Jessica Sanchez (16) pada kontes yang digelar Rabu (23/5/2012) waktu California, Amerika Serikat.

Pada babak final, Phillips tampil begitu memesona membawakan lagu "Have You Ever Seen the Rain" dan "Bad Moon Rising", yang dibawakan duet bersama John Fogerty.



Kemenangan Phillips diakui para tim juri, termasuk Jennifer Lopez dan Steven Tyler, vokalis band Aerosmith. "Dia (Phillips) begitu nyata. Kami melihat bagaimana jiwanya keluar. Dia benar-benar bisa menyanyi dengan melodi yang tepat. Dan saya pikir Amerika mencintainya," ujar Tyler.

Pemandu acara American Idol, Ryan Seacrest, menyebutkan bahwa ajang American Idol kali ini berhasil mencatat rekor pemilih. Tercatat 132 juta pemilih yang ikut ambil bagian memilih kontestan baik melalui telepon, SMS, maupun media online.

Saat diumumkan sebagai pemenang, Phillips seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia sempat tertegun sejenak dan tak kuasa menahan haru. Bahkan, saat ia merayakan kemenangannya dengan menyanyikan sebuah lagu, "Home", yang akan menjadi single pertamanya itu, Phillips tak bisa menyelesaikannya dengan tuntas. Ia menghampiri keluarga dan memuluknya di barisan depan penonton.

Persaingan antara Phillips dan Sanchez memang terbilang ketat. Beberapa hari menjelang final, nama Sanchez sempat jadi unggulan. Ia digadang-gadang bakal menjadi pemenang termuda di ajang American Idol. Namanya pun sempat mendominasi media sosial Twitter dan FB.

Namun, aura bintang dan daya pikat Phillips rupanya jauh lebih menggoda publik Amerika. Alhasil, pegawai di toko pegadaian di Leesburg, Georgia (AS), ini pun dinobatkan sebagai juaranya.

Pada malam final, penyanyi Rihanna, Neil Diamond, Reba McEntire, serta dua juri American Idol, Lopez dan Tyler, turut memeriahkan acara.
Source

Makam Elvis Presley Dilelang Mulai Rp 950 Juta


 
 
Jakarta - Anda pecinta berat almarhum Elvis Presley? Setelah beberapa memorabilia Elvis dilelang, kini giliran makam pertama Elvis di Memphis ikut diperjualbelikan. Harga makam dibuka Rp 950 juta.

Elvis meninggal pada 1977 dan jenazahnya langsung dibaringkan di pemakaman Forest Hill di Memphis, Tennessee sekitar dua bulan. Setelah itu jenazahnya dimakamkan di kediamannya di Graceland yang berjarak sekitar lima mil dari tempat tersebut.

Hingga kini makam Elvis di Memphis tersebut masih dirawat dan dijaga dengan baik. Harga yang ditawarkan dalam lelang juga termasuk pembukaan dan penutupan kubah, ruang bawah tanah untuk penguburan, nisan dan penggunaan kapel untuk upacara pemakaman.

"Saya mempertimbangkan apakah kamu benar-benar penggemar berat Elvis Presley, ini sebuah kesempatan. Ini benda yang langka. Hanya satu orang yang bisa bilang 'Hai, saya akan dimakamkan di tempat Elvis Presley'," ujar penyelenggara lelang Darren Julien dilansir Female First, Selasa (29/5/2012).

Ibunda Elvis, Gladys yang meninggal pada 1958 juga dibaringkan di pemakaman yang sama. Namun kemudian jenazahnya dipindahkan ke Graceland. Makam itu pun kemudian dikosongkan hingga kini.
Source

Thursday, May 24, 2012

Penolakan Konser Lady Gaga Masih Bergulir



JAKARTA, KOMPAS.com -- Penolakan terhadap konser penyanyi Lady Gaga menguat. Sejumlah organisasi massa dan lembaga dakwah Islam se-DKI Jakarta, Kamis (24/5), turut menyatakan menolak konser musik penyanyi asal Amerika Serikat yang akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno itu.
Penolakan itu diutarakan seusai rapat ormas dan lembaga dakwah Islam di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Kamis sore, oleh Agus Suradika, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta.
Pertemuan itu dihadiri, antara lain wakil dari Mathla’ul Anwar, Persatuan Islam, Muslimat NU, Aisyiyah, dan Muhammadiyah.
Mereka mendesak Gubernur DKI Jakarta dan Kepala Polda Metro Jaya mencegah dan tidak memberi izin untuk penyelenggaraan segala macam pertunjukan yang mengumbar syahwat. Konser penyanyi Lady Gaga yang bernama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta itu dinilai mengumbar aksi kurang pantas dan porno.
Namun, menurut Agus, apabila konser tetap terjadi, mereka tidak akan mengacau. ”Kami mengawasi dan menyiapkan langkah hukum,” katanya.
Langkah yang diambil, lanjut Agus, misalnya memperkarakan promotor dan panitia jika konser ricuh atau muncul konflik horizontal. Pejabat Polri dan pemerintah yang memberi izin juga akan dipersoalkan. ”Kami akan mendorong partai politik untuk menggunakan peran di DPR memanggil para pejabat,” katanya.
Kemarin siang, di Bundaran Hotel Indonesia, puluhan pemuda Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa antikonser Lady Gaga

Rekomendasi
Polda Metro kembali memastikan dapat merekomendasi konser Lady Gaga dengan catatan penyelenggara melengkapi persyaratan administrasi dan konser digelar sesuai norma serta estetika masyarakat Indonesia.
Hingga Kamis siang, kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Komisaris Besar Rikwanto, pihaknya belum menerima dokumen kelengkapan persyaratan administrasi dari penyelenggara.
Persyaratan yang belum dipenuhi oleh penyelenggara, seperti visa dan izin kerja dari Imigrasi, ketenagakerjaan, dan pariwisata.
”Kami dapat informasi dari pihak penyelenggara, mereka sudah mengantongi izin visa kerja bagi artis dan pendukung konser dari Imigrasi,” katanya.
Source

Musik Cadas Tak Harus Beringas



JAKARATA, KOMPAS.com -- Buat pendengar musik rock dan metal, tak puas rasanya kalau menonton langsung aksi band idola tetapi tidak ”moshing” atau saling menabrakkan badan ke orang lain. Jangan khawatir, itu hanya aksi sesaat untuk menikmati gempuran musik energi tinggi, bukan kerusuhan.
Pekan lalu, Bandung baru saja dientakkan oleh pergelaran musik cadas Bandung Berisik MMXII di Lapangan Udara Sulaiman. Selama dua hari berturut-turut, sekitar 20.000 penonton disuguhi aksi cadas band-band metal semacam Burgerkill, Mesin Tempur, Something Wrong, dan Rajasinga.
Aksi band-band yang bagi sebagian orang bergaya nyanyi ”seperti orang marah” itu justru berlangsung lancar. Anak muda yang memenuhi area depan panggung boleh bersenggolan, bertubrukan, dan bernyanyi bersama. Tetapi, mereka tak baku hantam. Ancaman keamanan baru terlihat setiap ada copet yang tertangkap. He-he-he.
Suasana aman tenteram seperti itu tidak hanya terjadi pada Bandung Berisik pekan lalu. Acara berjudul sama yang diadakan tahun sebelumnya pun berjalan asyik tanpa ricuh. Di kota lain, seperti Solo, Jawa Tengah, lewat acara Rock In Solo yang menampilkan band dari AS Death Angel juga berlangsung tertib. Begitu juga dengan Hammersonic di Jakarta.
Ajaibnya, pertunjukan di lapangan terbuka yang menampilkan band pop, baik yang agak ngerock, ”metal—melayu total” maupun yang menye-menye total justru biasanya diwarnai dengan keributan antarpenonton. Tak jarang polisi sampai harus menghentikan pentas.
Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jabar, misalnya, sering dipakai untuk mementaskan aksi band-band ternama seperti Gigi, Sheila on 7, Ungu, dan Wali. Pentas-pentas itu biasanya digelar Sabtu sore tanpa tiket alias gratis. Tetapi biasanya, sore di akhir pekan seperti itu menyisakan kerja ekstra bagi polisi untuk melerai remaja yang berkelahi di depan panggung saat band sedang tampil.
Padahal, secara kasat mata, penampilan penonton yang datang ke acara metal lebih sangar. Rambut gondrong, kaus bergambar tengkorak atau mayat hidup, dan kalimat pada kaus menyiratkan kebencian adalah atribut umum. Tetapi, saat band favorit tampil, mereka justru terlihat kompak.
Stigma
Meski demikian, bukan berarti pertunjukan musik cadas di Indonesia benar-benar bersih dari kerusuhan. Film dokumenter Global Metal (2008) besutan antropolog Sam Dunn memaparkan keributan di sekitar Stadion Lebak Bulus saat Metallica tampil pada 1991.
Sejarah kelam musik metal juga kembali terjadi pada 2008 di Bandung. Saat itu, sebelas metal heads kehabisan napas saat berdesak-desakan di pintu keluar gedung Asia Afrika Culture Center pada konser peluncuran album perdana band Beside. Tetapi, band ini cepat berbenah. Pada konser-konser mereka berikutnya, mereka mengatur alur pintu masuk dan keluar, serta mewajibkan adanya mobil pemadam kebakaran dan ambulans.
Stigma negatif sebagai biang kerok keributan pun melekat. Bukan cuma itu, simbol-simbol yang tersirat dalam lirik lagu pun jadi alasan buat aparat untuk memperketat izin pertunjukan musik cadas.
Addy Gembel, vokalis band Forgotten, pernah mengisahkan betapa sulitnya mendapat izin dari polisi. ”Alasannya, mereka khawatir bakal ada keributan lagi. Izin semakin sulit kalau panitia mengundang Forgotten. Supaya bisa tetap main, kami diminta untuk tidak memainkan lagu tertentu,” kata Addy, yang juga sudah menghasilkan novel ini.
Band Seringai asal Jakarta juga punya cerita tak sedap di Bandung sampai-sampai mereka membuat lagu berjudul ”Dilarang di Bandung”. Pada 2008, polisi di Bandung sempat menangkap penggemar yang memakai kaus Seringai karena dianggap menyindir institusi itu.
Solidaritas
Stigma itu pelan-pelan coba diruntuhkan oleh para metalheads sendiri. Beberapa konser metal berskala nasional dan internasional digelar. Hasilnya: tak terjadi lagi keributan yang meresahkan.
Iman ”Kimung” Rahman dari penerbit Minor Books yang banyak mengeluarkan buku-buku bertema metal underground, menuturkan, penggemar musik cadas adalah kaum minoritas jika dibandingkan penikmat musik pop. Oleh karena itu, mereka secara tidak sadar mengembangkan solidaritas di antara mereka. Solidaritas inilah yang membuat beberapa penyelenggaraan konser metal berjalan lancar.
”Ada perasaan saling menjaga sesama anak metal. Rasa itu sebenarnya terbentuk dari fanatisme penggemar. Karena itulah, mereka ingin acara yang menampilkan musik kegemaran mereka bisa berlangsung dengan aman. Biasanya justru bukan penggemar sejati yang menyulut keributan,” kata Kimung yang pernah memperkuat band hardcore Burgerkill ini.
Kimung, yang juga guru sejarah dan geografi di SMP Cendekia Muda, Arcamanik, Bandung, ini tertawa menanggapi simbol-simbol yang umumnya lekat dengan kekerasan, kematian, sampai spiritualisme. Menurut dia, lirik yang lekat dengan hal negatif mencerminkan hal yang terjadi di kehidupan nyata. Sebaiknya, lirik-lirik dan gambar yang ada dalam album metal dicermati dengan cerdas.
”Banyak murid saya yang bertanya tentang musik bawah tanah. Mereka juga tahu kalau lirik metal itu lekat dengan citra satanisme. Tetapi, mereka juga mau saya ajak shalat berjamaah setiap siang,” celetuk Kimung.
Begitulah, mendengar musik cadas tidak harus beringas, tetapi nikmatilah dengan cerdas…. (HEI)
 
Source

Tuesday, May 15, 2012

60 Band Underground Siap "Bakar" Bandung Berisik


(Foto: Burgerkill)

BANDUNG - Event musik super cadas bersekala besar bernama Bandung Berisik (BB) kembali digelar, kali ini mengambil venue Landasan Udara Sulaiman, Bandung.

Pergelaran ini dihelat selama dua hari, mulai Jumat, 18 Mei hingga Sabtu, 19 Mei 2012, dimulai pukul 13.00 WIB.
Total band yang akan mengisi perhelatan musik underground ini sebanyak 60 band, baik band senior maupun pendatang baru.

"Total ada 60 band yang akan mengisi Bandung Berisik 2012. Ada beberapa band dari Medan, Solo, Kalimantan, Tenggarong, Jogjakarta, dan Malang," ungkap Yayat Ahdiyat, dalam jumpa pers Bandung Berisik 2012 di Bandung, Selasa (15/5/2012).

Yayat mengatakan, 60 band tersebut merupakan hasil undangan event yang didukung penyelenggara Atap Promotion. Lanjut Yayat, akan banyak kejutan di Bandung Berisik tahun ini. Akan ada yang berbeda jika dibandingkan dengan acara yang sama sebelumnya.

Bintang yang akan tampil di antaranya Pas Band, Jasad, Forgotten, dan Beside. Kata dia, Pas Band menjadi spesial karena berasal dari band indie yang menjadi inspirasi komunitas musik bawah tanah itu. Band Jasad, pada BB kali ini akan merilis albumnya. Begitu juga Forgotten.

Khusus untuk Beside, di konser BB akan ada sesi seremoni. Pasalnya, Beside konser terakhir bersama personel Hinhin, Oang, dan Richard.

"Beside bukan bubar, tapi personelnya ada yang keluar. Nah pada Bandung Berisik nanti kita kasih mereka main bareng terakhir," terangnya.

Untuk jumlah penonton BB  tahun ini menargetkan 30 ribu penonton dalam dua hari. Penjualan tiket disebar di 100 distro hingga ke luar Kota Bandung.

Yayat menambahkan, digelarnya kembali BB bertujuan mengajak komunitas terkait untuk menciptakan industri kreatif di Bandung.

"Underground adalah aset Bandung. Kepada teman-teman komunitas musik ini, mari kita ciptakan insudtri kreatif," katanya.

Sementara itu, perwakilan dari Atap Promotions, Giovitano, mengatakan event yang pertama kali digelar pada 1995 ini juga akan menampilkan THE SiGIT, Burgerkill, Koil, dan band terkenal lainnya.

Event akan didukung tiga panggung terpisah, dengan soundsystem masing-masing berkekuatan lebih dari 100.000 watt. Untuk melihat line up band yang tampil selengkapnya bisa lihat di sini.
Source

Penggemar Lady Gaga Abaikan Ancaman Ormas

 
Liputan6.com, Jakarta: Para penggemar penyanyi pop AS Lady Gaga, yang dikenal sebagai 'Little Monster', menolak untuk tunduk pada ancaman dari kelompok-kelompok ormas, seperti Front Pembela Islam (FPI), berkaitan dengan rencana konser idola mereka itu di Jakarta bulan depan. Beberapa penggemarnya pun angkat bicara soal ancaman FPI tersebut.

Vina, selaku pendiri akun fans base Twitter Lady Gaga di Indonesia, yang sudah memiliki ribuan follower, mengatakan bahwa para penggemar Gaga tidak terpengaruh dengan ancaman FPI karena mereka tahu Gaga tidak akan membatalkan konser meski mendapat ancaman "dari orang-orang berpikiran sempit".

"Orang-orang itu hanya menilai individu dari apa yang dikenakan dan bagaimana penampilannya," kata pelajar 19 tahun itu seperti dikutip The Jakarta Post, baru-baru ini.

Penyanyi sekaligus penulis lagu, yang terkenal dengan gaya berpakaian sensaional itu, dijadwalkan manggung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 3 Juni mendatang. Konsernya ini merupakan serangakaian tur dunia bertajuk "The Born This Way Ball", yang dimulai April hingga Oktober.

Vina menambahkan, aksi protes FPI itu tidak ada kaitannya dengan keartisan Gaga, tetapi mereka sebenarnya menolak "sikap dukungan dan penerimaan Gaga terhadap kaum gay, lesbian, dan transgender." Demikian pernyataan Vina saat menanggapi ancaman FPI untuk mengusir para penggemarnya yang akan menonton konser nanti.

Selain Vina, suara dukungan juga datang dari seorang penggemar bernama Ali (26).

"Gak akan ada yang bisa menghentikan aku untuk bisa menemui ratuku," kata pegawai bank asal Bandung, Jawa Barat. Selain itu, Ali yang memang mengaku seorang gay itu menegaskan bahwa "mencegah Gaga untuk gelar konser di Indonesia itu tidak akan mengubah kaum gay jadi normal".

Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Daerah Jakarta Rikwanto mengatakan bahwa pihaknya akan memverifikasi perizinan konser Gaga dan menambahkan bahwa mereka akan melihat 'reaksi publik' terlebih dahulu mengenai penyanyi 26 tahun itu.

"Kami akan memverifikasi perizinannya, di mana penyanyi itu akan menginap, dan berapa banyak anggota krunya yang ia bawa ke sini," katanya. Menurutnya, pihak promotor Big Daddy juga belum secara resmi mengonfirmasi jadwal konser dengan kepolisian.

Lebih dari 30.000 tiket konser, dengan kisaran harga Rp 465 ribu sampai 2,25 juta sudah terjual habis sejak penjualan tiket dibuka 10 Maret lalu. Menurut promotor, sejauh ini tiketnya sudah terjual hingga 40.000 tiket. Namun, juru bicara Big Daddy menolak berkomentar soal kontroversi perizinan tersebut. (Vin)
Source

Thursday, May 10, 2012

Morrissey pukau penggemar Britpop Jakarta





Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi legendaris asal Inggris, Morrissey, memukau ribuan penggemar musik Britpop Jakarta dalam konser "Morrissey Live in Jakarta" di Tennis Indoor Senayan Jakarta pada Kamis malam.

"Selamat malam, Jakarta," ujar Morrissey sebelum memulai konser dengan tembang lawas karya The Smiths "How Soon is Now" yang sempat menjadi soundtrack film seri populer tahun 1990-an, "Charmed".

Penggemar vokalis bernama lengkap Steven Patrick Morrissey itu langsung secara serempak ikut menyanyikan lirik lagu tersebut.

Suasana riuh para penonton mengikuti alunan irama lagu terus berlanjut hingga Morrissey menyanyikan lagu "You Have Killed Me", "You`re The One For Me, Fatty" hingga "Alma Matters."

"Aku tidak menyangka ini," ujar mantan vokalis The Smiths ini melihat antusiasme para penonton.

Kemeriahan konser makin berlanjut ketika Morrissey menyanyikan lagu dari album debut solo "Viva Hate" yang rilis pada 1987, "Everyday is Like Sunday", yang membuat hampir semua penonton koor ikut menyanyi.

Bahkan ketika pria kelahiran 22 Mei 1959 tersebut sedang menyanyikan "First of The Gang to Die", salah satu penonton nekat naik ke atas panggung dan menyalami Morrissey.

Petugas keamanan langsung berusaha mengamankan penonton pria tersebut, namun Morrissey malah menariknya ke atas panggung dan memeluknya setelah si penonton memberikan bunga. Melihat adegan itu makin banyak penonton yang mencoba menerobos barikade keamanan.

Namun kemudian suasana menjadi syahdu ketika lagu "Meat is Murder" dinyanyikan. Lagu yang bercerita mengenai gaya hidup vegetarian ini menunjukkan jati diri Morrissey sebagai sosok yang ikut berpartisipasi dalam kampanye penggiat hak-hak binatang.

Morrissey yang baru pertama kali mengadakan konser di Jakarta tampak enerjik selama pertunjukan, tidak terpengaruh tata panggung yang terlihat sederhana untuk pemusik yang menginspirasi lahirnya band-band Britpop asal Inggris lainnya seperti Stone Roses dan Oasis.

Ketika lagu "Let Me Kiss You" dinyanyikan, Legenda musik Britpop bahkan membuat heboh karena membuka baju dan melemparnya ke kerumunan penonton. Suasana makin meriah ketika "Ouija Board Ouija Board", "To Give The Reason I Live" hingga lagu terakhir sebelum encore "Speedway" dinyanyikan.

Total Morrissey menyanyikan 19 lagu yang diiringi oleh dua pemain gitar, satu bassist, satu drummer dan satu keyboardist yang merangkap sebagai pemain akordion dan peniup terompet.

"Aku cinta kamu dengan sepenuh hati, dan berharap tidak pernah terpisah," ujar Morrissey kepada para penggemar sebelum menyanyikan lagu terakhir dan menutup konser yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut.

Menurut rencana, Morrissey segera meninggalkan Jakarta dan kembali melanjutkan konser di World Trade Center Pasay City, Manila, Filipina pada 13 Mei mendatang.(S034)

Source

Travis Operasi Amandel, Jadwal Konser Blink 182 Berantakan


 
Jakarta - Band punk trio Blink 182 diagendakan untuk mengisi Bamboozle Festival di New Jersey. Namun sang drummer Travis Barker mendadak operasi amandel sehingga jadwal konser pun berantakan.

Festival musik tahunan tersebut akan digelar pada 18 hingga 20 Mei mendatang. Mendadak pengumuman pembatalan aksi Blink 182 beredar lewat halaman Facebook Bamboozle.

"Mungkin kamu sudah dengar, Travis Barker dari Blink 182 harus menjalani operasi amandel darurat dan band terpaksa membatalkan beberapa show terdekat mereka termasuk Bamboozle Festival. Blink 182 akan melewatkannya dan kami semua berharap Travis cepat sembuh," tulis pernyataan panitia.

My Chemical Romance akan menggantikan mereka di panggung utama, tampil sebelum Foo Fighters. Dalam festival tiga hari itu juga akan tampil Skrillex dan Bon Jovi.

Bukan hanya konser di festival tersebut yang terpaksa dibatalkan. Beberapa panggung lainnya yang seharusnya berlangsung Mei pun dialihkan. Seperti konser di New York, Connecticut, New Hamprshire, Pennysylvania dan Quebec.

Dua konser Blink 182 di Winstar Casino di Thackerville, Oklahoma bahkan telah dijadwal ulang hingga September. Travis diharapkan sembut pada Juni mendatang sehingga Blink 182 bisa melanjutkan tur ke Eropa selama dua bulan.
Source

Steven Tyler Bangga Aerosmith Garap Soundtrack 'G.I. Joe'


 
Jakarta - Sebuah lagu lawas Aerosmith yang belum pernah dirilis bertajuk 'Legendary Child' dipinang menjadi soundtrack 'G.I. Joe: Retaliation'. Sang vokalis Steven Tyler pun mengaku bangga dengan hal itu.

Menurut Steven lagu tersebut memang cocok disandingkan dengan film action. Bagaimana Aerosmith tumbuh di industri musik direfleksikan dengan baik dalam film yang akan dibintangi Dwayne Johnson, Channing Tatum dan Bruce Willis itu.

'G.I. Joe' adalah tentang luar angkasa yang dalam dan pertempuran. Dan aku memikirkn tentang darimana band ini muncul dan masuk ke industri musik," ujar Steven dilansir Contactmusic, Jumat (11/5/2012).

Penggarapan lagu telah selesai. Aerosmith juga sudah menghabiskan waktu selama 12 jam untuk syuting video klip 'Legendary Child'. Steven menyukai proyek tersebut. Ia melihat sang gitaris Joe Perry juga bersenang-senang ketika menggarap lagu itu.

"Joe sangat berapi-api. Tunggu, kalian akan melihatnya," jelas Steven.
Source